Cara Menulis Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak yang Melindungi Kekayaan Intelektualmu
Jika kamu mendistribusikan perangkat lunak, kamu perlu mengontrol bagaimana itu digunakan. Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak (SLA) yang dibuat dengan baik memastikan kejelasan hukum, mendefinisikan penggunaan yang diizinkan, dan melindungi kekayaan intelektualmu dari penyalahgunaan.
Panduan ini mengajarkan:
- Apa yang harus disertakan dalam SLA
- Berbagai model lisensi
- Cara melindungi kekayaan intelektualmu
- Praktik terbaik untuk SaaS, aplikasi mobile, dan perangkat lunak desktop
🧱 Langkah 1: Identifikasi Para Pihak dan Perangkat Lunak
Mulailah dengan:
- Nama hukum lengkap dan peran masing-masing pihak
- Judul dan versi perangkat lunak
- Apakah disediakan melalui unduhan, cloud, atau API
📦 Langkah 2: Definisikan Pemberian Lisensi
Cantumkan:
- Jenis lisensi (non-eksklusif, dapat dicabut, dll.)
- Jumlah perangkat/pengguna
- Penggunaan komersial vs pribadi
🔐 Langkah 3: Tambahkan Pembatasan Penggunaan dan Klausul IP
Sertakan:
- Larangan reverse engineering
- Larangan redistribusi
- Hak kekayaan intelektual tetap milik pemberi lisensi
🔄 Langkah 4: Detailkan Dukungan, Pembaruan & Durasi
Jelaskan:
- Berapa lama lisensi berlaku
- Pembaruan/dukungan apa yang termasuk
- Biaya atau ketentuan perpanjangan (jika ada)
⚖️ Langkah 5: Perlindungan Hukum
Atur:
- Jaminan (atau penafian)
- Batasan tanggung jawab
- Yurisdiksi dan hukum yang berlaku
🧰 Bonus: Otomatiskan
Daripada menyewa pengacara atau menyalin template:
👉 Gunakan Software License Agreement Generator untuk membuat SLA yang sah secara hukum dan sepenuhnya disesuaikan.
📌 Ringkasan
Lisensi perangkat lunak bukanlah opsional — itu adalah perisai hukum untuk bisnismu dan produkmu.